NAMA : Anak
Agung Istri Cyntia Kusuma Dewi
NPM :
10211686
KELAS: 3EA27
Dosen : Rini
Sawitri
TUGAS
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
FAKULTAS
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
DEFINISI
METODE ILMIAH
Metode
merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk
mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol.
Ilmiah adalah
sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan- pertimbangan yang logis
sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan- pertimbangan yang logis
Menurut
Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.”
(McCleary,
1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
SIKAP ILMIAH
Untuk dapat
menggunakan metode ilmiah dengan baik, para ilmuwan harus memiliki beberapa
sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang meliputi:
·
Rasa ingin
tahu: Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan
membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan
melakukan percobaan sendiri.
·
Kejujuran:
Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
·
Ketekunan:
Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak segan-segan mengulangi percobaan.
·
Ketelitian: Tidak
ceroboh, baik dalarn merencanakan, menggunakan alat maupun bahan, mengukur,
mencatat data, mengolah data, dan dalam menarik kesimpulan.
·
Obyektivitas:
Pendapat dan kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan
berdasarkan pendapat pribadi atau orang lain.
·
Keterbukaan:
Mau bekerja sarna dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari
orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya kepada
orang lain.
CONTOH
METODE ILMIAH
Contoh metode
ilmiah atau prosedur Metode ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Langkah Metode Ilmiah
Observasi yaitu
pengamatan, sebagai contoh mengamati perkembangan isu atau permasalahan yang
ada dilingkungan sekitar.
2. Perumusan Masalah, setelah menemukan
isu atau permasalahan maka selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut agar
kegiatan penelitian atau proyek ilmiah yang akan dilaksanakan terfokus.
Contoh :
Bagaimanakah pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan
tanaman jagung?
3. Merumuskan Hipotesis, hipotesis
adalah dugaan sementara tentang permasalahan yang diangkat, hipotesis ini
nantinya akan dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen atau penelitian
Jenis-jenis
Variabel:
·
Variabel
Bebas/Manipulasi yaitu faktor yang diubah oleh sang peneliti contoh:(dosis
pupuk)
·
Variabel Terikat/Respon yaitu
Faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas contoh :(pertumbuhan
tanaman)
·
Variabel Kontrol yaitu
faktor yang Sengaja tidak diberi perlakuan untuk pembanding
Jenis-jenis
Hipotesis:
Hipotesis
Nol (H0), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel rspon
Hipotesis
Alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel respon
Ha dibedakan
menjadi 2 yaitu:
Ha positif,
yaitu adanya pengaruh baik dari variabel bebas terhadap variabel respon
Ha negatif,
yaitu adanya pengaruh buruk/jelek dari variabel bebas terhadap variabel respon
4. Eksperimen atau penelitian,
penelitian atau eksperimen tidak selalu berkutat di laboratorium tetapi juga
bisa juga menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan berdasarkan literatur
yang ada baik buku maupun dari internet
5. Menyimpulkan Eksperimen, hasil dari
eksperimen adalah berupa kesimpulan yang menjawab permasalahan yang telah
diangkat atau diteliti yang bisa sesuai ataupun berbeda dengan hipotesis
sebelumnya.
Dalam
menampilkan data hasil penelitian, dapat digunakan grafik, antara lain:
·
Grafik
batang
·
Grafik kurva
·
Grafik
serabi/Pie
KRITERIA
METODE ILMIAH
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
Penjelasan :
1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
TUJUAN
METODE ILMIAH
itu sendiri
adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga
merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa
tujuan metode ilmiah yaitu:
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang
rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang
dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data
dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
LANGKAH-LANGKAH
METODE PENULISAN ILMIAH :
1. Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali
dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar
masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi
dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur
relevan.
2. Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan
dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk
pertanyaan.
3. Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan
dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi
teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4. Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji
hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian
yang sesuai.
5. Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah
menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen
penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara,
atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel
penelitian.
6. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian
dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis
data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan
penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7. Kesimpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan
dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan
masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar