NAMA : Anak
Agung Istri Cyntia Kusuma Dewi
NPM :
10211686
KELAS: 3EA27
Dosen : Rini
Sawitri
TUGAS
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
FAKULTAS
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
Pengertian
Umum
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1. Kegiatan
menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
kegiatan ilmiah.
2. Laporan
ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci,
dan ringkas.
3. Laporan
ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi
atau sesama ilmuwan.
4. Laporan
ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta
implikasinya.
5. Laporan
ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat
tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan
ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda,
bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun,
umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan
penutup.
Suatu karya
dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.
Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2.
Pembahasan
masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3.
Tulisan
harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4.
Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI)
5.
Tulisan
disusun dengan metode tertentu
6.
Tulisan
disusun menurut sistem tertentu
7.
Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Jenis
Laporan Ilmiah
a. Laporan Lengkap (Monograf)
a. Laporan Lengkap (Monograf)
1. Menjelaskan
proses penelitian secara menyeluruh.
2. Teknik
penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu
yang bersangkutan.
3. Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4. Menjelaskan
(juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5. Organisasi
laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan
seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel
Ilmiah
1. Artikel
ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2. Isi artikel
ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
3. Artikel
ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam
laporan lengkap.
c. Laporan
Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Pengertian
Laporan
Laporan
adalah karangan yang berisikan paparan peristiwa/kegiatan yang telah
dilakukan. Laporan dapat berupa laporan perjalanan, laporan kegiatan atau
laporan pengamatan. Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas
dalam laporan.
Ciri laporan
yang baik :
· Ditulis
dalam bahasa yang baik dan jelas.
· Didasarkan
oleh fakta yang benar dan meyakinkan.
· Disajikan
secara lengkap.
· Menarik dan
enak dibaca.
Pengertian
Laporan Ilmiah
Laporan
ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok
orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan
tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban
bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang
diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif
dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan
keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan
menjadi laporan formal dan laporan informal.
Bagaimana
Sistematika Laporan Ilmiah? .Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau
buku karena berisi hal hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang
akurat dan lengkap. Laporan ilmiah atau laporan formal . Secara umum,
sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu
bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup terdiri atas:
Bagian
awal/pembuka
umumnya
digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara tuh.
Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak
seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini
terdiri atas :
· Halaman
judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota
penyusunan, dan tahun
· Halaman
pengesahan (jika perlu)
· Halaman
motto/semboyan (jika perlu)
· Halaman
persembahan (jika perlu)
· Prakata;
· Daftar isi;
· Daftar tabel
(jika ada)
· Daftar
grafik (jika ada)
Daftar
gambar (jika ada)
· Abstak :
uraian singkat tentang isi laporan
· Bagian Isi,
terdiri atas:
· Bab I
Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Identitas masalah, Pembatasan
masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat
· Bab II :
Kajian Pustaka
· Bab III :
Metode
· Bab IV :
Pembahasan
· Bab V :
Penutup
Bagian
Akhir/Penutup
Penutup
berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan
adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari
penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis,
interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan
pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada
diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang
dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian
simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai
penelitian lanjut yang dapat dilakukan terdiri atas
· Daftar
Pustaka
· Daftar
Lampiran
· Indeks :
Daftar istilah
Langkah-Langkah
Membuat Laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2. Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2. Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
· surat-surat
keputusan
· notulen
hasil rapat
· buku-buku
pedoman
· hasil
kegiatan
· hasil
penelitian
· hasil
diskusi
3.
Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut.
· Membuat
petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian
kegiatan
· Melakukan
wawancara
· Mengumpulkan
dokumen pelaksanaan kegiatan
· Penyusunan
daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada
4.
Mengevaluasi Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu
simpulan.
5. Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.
5. Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.
Teknik
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat merujuk pada sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat merujuk pada sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Daftar
Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke bawah
tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara
penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut.
a.
Penulisan
nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau nama keluarga)
ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depan kemudian
diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, dipakai
menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya harus
dimulai dengan judul buku.
b.
Menuliskan
tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c.
Menuliskan
judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda
titik
d.
Menuliskan
tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e.
Menuliskan
nama penerbit dan diikuti tanda titik
3. Apabila
digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis
dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila
tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet.
5. Jarak antara
baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak antara
pokok dengan pokok adalah dua spasi.
6. Baris
pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7. Apabila
sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama
yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama
penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Format
Penulisan Laporan
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut:
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Margin
Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta batas kanan
dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk tabel dan gambar
berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus diikuti dengan dua
baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul ditulis pada halaman
berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipisahkan
ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada halaman berikutnya.
2.
Spasi Secara
umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk tabel, daftar
pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai dengan aturan
penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai dengan
perbedaan spasi.
3.
Penomoran
Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian uraian.
a.
Penomoran
Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan angka
romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab. Letak
penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin bawah
(bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b.
Penomoran
Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai berikut.
·
Tingkat
pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
·
Tingkat
kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
·
Tingkatan
ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5, dan seterusnya.
·
Tingkatan
keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan seterusnya.
·
Tingkatan
kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4, dan
seterusnya.
4.
Tabel atau
Gambar
a.
Tabel Sebuah
tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan body. Nomor tabel
ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya nomor tabel
2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua. Judul harus
padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang tercantum dalam tabel.
Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya kecuali kata hubung.
Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain, tuliskan sumber
referensinya pada bawah tabel.
b.
Gambar
Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis, histogram,
dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor dan judul
tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel. Perbedaannya
terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar.
5.
Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan dan
reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman
Pembentukan Istilah.
6.
Jenis Kertas
Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto
bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar