MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ASAS KETAHANAN DI INDONESIA
Disusun oleh
:
NAMA : Anak
Agung Istri Cyntia Kusuma Dewi
KELAS / JURUSAN : 2EA27 /
MANAJEMEN
NPM : 10211686
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Jalan KH.Noer Ali
Kalimalang
Bekasi 17145 Telp. (021)88860117
Mata Kuliah :
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : SRI WALUYO
TAHUN 2013
Program Sarjana
Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena dengan karunia nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca tentang Pendidikan Kewarganegaraan.
Makalah ini berisi informasi
tentang Asas Ketahanan Pada Negara Indonesia ,yang diharapkan dapat memberikan
informasi kepada para pembaca.
Tak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
tugas makalah ini.
Khususnya saya ucapkan kepada
dosen saya Bpk. Sri Waluyo selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, yang telah memberi tugas makalah ini
sehingga sangat memberi saya pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam
penyusunan sebuah makalah. Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman
saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi
masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan meridhoi segala usaha kita.Amin
Hormat saya,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
Pendahuluan
A. Pokok-Pokok Pikiran 1
B.
Rumusan
Masalah 1
C. Latar Belakang 1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia 2
B. Hakekat Ketahanan Nasional Dan Konsepsi Ketahanan
Nasional Indonesia 2
C. Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia 2
D.
Sifat
Ketahanan Nasional Indonesia 3
E.
Kedudukan Dan
Fungsi Ketahanan Nasional 3
F.
Ketahanan
Nasional Dan Konsepsi Ketahanan Nasional 4
G. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan
Bernegara 4
H. Beberapa
Ancaman Ketahanan Dalam Dan Luar Negeri 10
BAB
III
Penutup
A. Kesimpulan 11
B. Refrensi 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh
perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak
negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya
yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang
bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski
demikian, bangsa Indonesia
memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi
dlam menciptakan suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak
dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
B. POKOK-POKOK PIKIRAN
a. Manusia
Berbudaya
Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki
naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan
eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik
materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial,
Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.
a. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara
Tujuan nasional menjadi
pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses
kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah
internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan
mencoba membahas beberapa masalah, diantaranya :
1. Apa Pengertian
Ketahanan Nasional Indonesia
?
2. Bagaimana
Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia ?
3. Apa saja
Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia ?
4. Bagaimana
Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
?
5. Bagaiman
Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional Indonesia ?
6. Bagaimana
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
?
7. Apa saja yang
Mempengaruhi Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara?
8. Bagaimana
Ancaman Bagi Negara Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap
aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari
luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan
Wasantara
Kesejahteraan yaitu Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata
rohani dan jasmani.
Keamanan yaitu
Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai
nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
B. HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
a.
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia. Keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup dan tujuan negara.
b.
Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia. Pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
C. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari
nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 –
11).
a. Asas
kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan
wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan
nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya
menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas
komprehensif/menyeluruh terpadu.
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek
kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan
secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas
kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui
adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
D. SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
a.
Mandiri, Percaya pada kemampuan
dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian.
Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
b.
Dinamis, Berubah tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
c.
Wibawa, Pembinaan ketahanan
nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor
yang diperhatikan pihak lain.
d.
Konsultasi dan Kerjasama, Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan
pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
E. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL
a.
Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang
perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasiona
b.
Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai
doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola
pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa
yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi
disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam
cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
F. KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN
NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu
bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin
identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan
mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c.
Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara
dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu
organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah,
pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d.
Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan
nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat
potensional maupun fungsional.
e.
Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara
konseptual, kriminal dan politis.
f.
Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari
luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional
G. PENGARUH ASPEK
KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN
BERNEGARA
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi
sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama
pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan
antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek
Ilmiah ( Statis )
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam
2. Aspek
Sosial ( Dinamis )
Ø Aspek Ideologi ( Pengaruh Aspek Ideologi )
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala
aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu
ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan
dari sistem falsafah itu sendiri.
1. Ideologi
Dunia
a. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai
dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak. Tokoh: Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
b. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas
kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena
itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan
negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan /
mempertahankannya, komunisme,akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu
golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan
masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia,
masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman,
tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. Ideologi
Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi)
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua
nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam,
langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa
yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai
berikut:
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu
direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam
masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah.
4. Contoh para pemimpin
penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
5. Pembangunan seimbang
antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme
6. Pendidikan moral
Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata
pelajaran lain
Ø Aspek
Politik ( Pengaruh Aspek Politik )
Politik berasal dari kata
politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau
kebijaksanaan.
1. Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik
dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi
dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang
unsur-unsurnya:
a. StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk
kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan
nasional
b. ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai
kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan
penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c.
BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara
sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai
dengan disiplinnasional.
d.
KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi
maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
2. LuarNegeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antar bangsa. Landasan Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban
dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas yaitu Indonesia
tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan
tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan
kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.
Ketahanan pada
aspek politik dalam negeri adalah Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat
Ketahanan pada
aspek politik luar negeri adalah meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra
positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar
negeri perlu ditingkatkan
Ø Aspek Ekonomi ( Pengaruh Aspek Ekonomi )
1.
Aspek kehidupan nasional yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi,
distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2.
Usaha-usaha untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.Sistem
perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap
kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal
dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh
dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan
pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian
Indonesia pada Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian
Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.
Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem
perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi
kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan
ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain :
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata. Ekonomi Kerakyatan Menghindari :
1. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang
kuat.
2. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor
negara.
3. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita
keadilan sosial.
4. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian dan jasa.
5. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat
secara aktif.
6. Pemerataan pembangunan.
7. Kemampuan bersaing.
Ø Aspek Sosial Budaya ( Pengaruh Aspek Sosial budaya )
Sosial yaitu Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung
nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan
unsur pemersatu.
Budaya yaitu Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa
dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan
pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis
manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis
itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh
negatif budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante)
interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang
kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus
berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya
terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi
kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat
yang memiliki sifat-sifat dasar:
a.
Religius
b.
Kekeluargaan
c.
Hidup seba selaras
d.
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Ø Aspek Ketahanan Keamanan ( Pengaruh Aspek Ketahanan Keamanan )
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya
upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara
nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI
dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan
negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup :
a.
Struktur kekuatan
b.
Tingkat kemampuan
c.
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat
pendekatan:
a.
Ancaman
b.
Misi
c.
Kewilayahan
d.
Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari
luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi
ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah
keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi
ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan
wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh
karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu
diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional
dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan
Pertahanan di Indonesia adalah AD,
AL, AU. Dan unsur utama Keamanan adalah Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup
kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan :
a.Menegakkan
HAM
b.Demokrasi
c. Penegakan hokum
d.Lingkungan
hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan
postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang
membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk
melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed
forces) :
1. Perlawanan bersenjata adalah TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata adalah Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3. Komponen pendukung adalah Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan. Yaitu sebagai berikut;
1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui
penyelenggaraan SISKAMNAS.
2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan.
3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian
dan stabilitas keamanan.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan
diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana,
menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta
Marga.
8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan
Catur Prasetya.
H. BEBERAPA ANCAMAN KETAHANAN DALAM DAN LUAR NEGERI
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat
diatasi bangsa Indonesia
dengan adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa.
Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi
di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia, begitu
pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai
terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan
dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau
kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah
negara lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Indonesia adalah negara yang solid
terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan
lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah
kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan
nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup
banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar